Senin, 13 September 2010

Margonda dan Tole Iskandar

berikut ini adalah sejarah tentang nama jalan di kota Depok. check this out :)

Margonda

Margonda yang sekarang jadi nama jalan protokol dan pusat bisnis di Depok itu memang tidak diketahui persis asal muasalnya, tapi konon katanya nama itu berasal dari nama seorang pahlawan yang bernama Margonda. Keluarga yang mengklaim sebagai anak keturunan Margonda sendiri (di Cipayung, Depok) sampai sekarang belum bisa memberikan informasi mengenai lokasi makam Margonda. Dan sekarang, nama Margonda identik dengan kota Depok.

Tole Iskandar

Berbeda dengan Margonda, informasi mengenai Tole Iskandar sedikit lebih jelas. Sepak terjang pahlawan ini di masa penjajahan Jepang sedikit banyak sudah tercatat dalam Perda Nomor 1/1999 tentang Hari Jadi dan Lambang Kota Depok.

Setelah Jepang menyerah kepada sekutu, Heiho dan Peta (Pembela Tanah Air) dibubarkan. Putra-putra Heiho dan Peta kembali ke kampungnya. Mereka diperbolehkan membawa perlengkapan kecuali senjata. Setelah Indonesia merdeka 17 Agustus 1945, para pemuda Depok, khususnya bekas Heiho dan Peta terpanggil hatinya untuk berjuang.

Pada September 1945, diadakan rapat pertama kali di sebuah rumah di Jalan Citayam (sekarang Jalan Kartini). Hadir diantaranya seorang bekas Peta, yakni Tole Iskandar berikut tujuh orang bekas Heiho dan 13 orang pemuda Depok lainnya. Pada rapat tersebut diputuskan dibentuk Barisan Keamanan Depok yang keseluruhannya berjumlah 21 orang. Tole Iskandar akhirnya terpilih menjadi komandan. Merekalah cikal bakal perjuangan di Depok.

Saat itu, senjata yang dimiliki Barisan Keamanan ini hanya empat pucuk karaben Jepang. Itu pun hasil rampasan dari polisi Jepang yang bertugas di Depok. Kolonel Samuan, salah satu tim penyusun sejarah perjuangan di Bogor, ke 21 orang ini diberi nama Kelompok 21. Selengkapnya mereka adalah sebagai berikut:

1. Tole Iskandar,
2. Abdoelah,
3. Saijan,
4. Sainan,
5. Sinan,
6. Salam A,
7. Niran,
8. Saidi Botjet,
9. Idan Saijan,
10. Tamin,
11. Joesoep,
12. Salam B,
13. Baoeng,
14. Mahroep,
15. Muhasim,
16. Hasbi,
17. Rodjak,
18. Tarip,
19. Kosim,
20. Nadjid, dan
21. Mamoen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar